Langsung ke konten utama

Kembali Ke Blog...

Tak ada yang menduga, tangan dan pikiran ingin menyampaikan narasi-narasi dan tulisan-tulisan kecil. Setelah 5 tahun pergi dari sekolah kehidupan "jogja" yang membuat saya terkesan dan kagum memberikan makna dan arti begitu dalam, sangat susah dilupakan bagi diri saya pribadi dan kehidupan saya secara umumnya itu.
Saat waktu berlalu dan saat ini telah kembali kepada ibu kandung kehidupan, maksudnya balik kampung dan berusaha menyemai usaha-usaha yang bisa mendatangkan hasil sekolah kehidupan jogja itu. Tak apalah, biar terlihat menghujam ke dalam zaman dan tertulis dikeabadian, kata sastrawan legend Pramudya Ananta Toer, maka saya berikhtiar menuliskan dikit-dikit coretan entah itu pengalaman, harapan, sikap, cita-cita atau gumunan saya ke dalam blog ini.
Mungkin banyak kekurangan disana-sini dalam blog ini, saya mengharapkan puan-tuan bisa urun saran dan ide, sehingga bisa menjadi pembelajaran bagi saya agar giat lagi memperbarui. Semoga bisa diambil petik dari blog yang masih bolong disana-sini ini. Sekian.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Minyak Tengkawang

      Pada hari Saptu, Tanggal 17 November 2018 jam 8 Pagi kebetulan saya berkesempatan mendampingi Bapak Agung Wibowo, Konsultan dari BPSKL Wilayah Sumatera mendatangi dan bersilahturahmi ke tempat bapak M. Tola salah satu petani di Desa Napal Melintang yang sudah mengelola Minyak Tengkawang.     Tepat pukul jam 11.00 siang sampailah kami ketempat Pak Tola. Kami disambut oleh Bang Asmadi, Fasilitator Desa Napal Melintang. Dalam perjalanan perlu waktu sekitar 3 jam perjalanan dari Sarolangun dengan medan campur dari Aspal sampai jalan tanah berlubang dan perlu kesabaran ekstra hingga sampai ke Desa Napal Melintang, desa paling ujung dari Sarolangun berbatasan langsung dengan Kabupaten Musi Rawas Utara.      Minyak tengkawang kalau di Daerah Batang Asai menyebutnya Minyak Singkawang. Merupakan Minyak dari ekstraksi biji atau buah dari pohon meranti tengkawang. Dari sejarah dan cerita pak Tola, minyak tengkawang ...

Gappsta, Pasar Sepeda Jogya

Kota jogja begitu selalu disingkat oleh para pelancong atau orang dalem jogya dulu pernah terkenal dengan kota sepeda. Tidak salah bila orang-orang dulu menjuluki jogja sebagai kota sepeda, ayah saya yang pernah menyematkan salah satu sekolah pertanian dan perkebunan di Jogja tak lepas dari sepeda sebagai transportasi utama. Bayangkan saja Jarak dari Klaten ke Jogja ditempuh dengan sepeda dan dilakukan setiap minggu tentu terasa sangat berat untuk ukuran saat ini, Realita ini dilakukan ayah saya. Ini masih terlalu mudah bahkan ada yang sampai di laju dari Klaten-Jogya dengan sepeda setiap hari. Wah hebat bukan orang dulu begitu sehat-sehat dengan sepeda. Peninggalan sepeda kuno-kuno dipakai Orang –orang Tempoe doeloe ini ada di Pasar Sepeda Yogyakarta. Pasar sepeda ini dikenal dengan Gappsta. Gappsta ini merupakan singkatan ( Gabungan Pedagang Sepeda Bekas Jogjakarta). Tempat ini terasa akan membawa kita untuk menyelami bagaimana bentuk-bentuk sepeda-sepeda kuno. Let...

SOLUSI TERHADAP KETERGANTUNGAN TERHADAP UTANG LUAR NEGERI

Undang-undang Penanaman Modal Asing 1967 menyebutkan bahwa Modal asing diberi keluasaan untuk masuk di negeri Indonesia. Kemudian banjir investasi masuk ke dalam negeri untuk melakukan pemanfaatan Sumber Daya Alam sehingga menghasilkan keuntungan besar bagi investor. Tidak salah memang pemerintah mengeluarkan UU PMA tersebut, Pemerintah yang di gawangi oleh Presiden Soeharto ( Orde Baru) tidak ingin membangun ekonomi dan negara hanya dengan kemampuan sendiri. Ekonomi Kerakyatan yang di gembar-gemborkan Bung Hatta belum memberikan hasil yang signifikan. Padahal pemerintah pada waktu itu mengalami resesi ekonomi yang sangat besar hingga 200%. Maka Soeharto dengan membuat UU PMA tersebut bermaksud membayar utang dan membangun negara dengan bantuan luar negeri. Gelombang Modal besar-besaran telah masuk ke Indonesia pasca UU PMA di sahkan oleh negara. Berangsur-angsur pemerintah mampu mengurangi resesi ekonomi tersebut hingga akhirnya pemerintah membangun pemerintahan Indonesia dengan m...