Industri Pulp dan Kertas merupakan industri yang bergerak dan berproduksi tentang pulp dan kertas. Industri ini begitu dahsyat sekali. Pada sumber makalah Cifor menyebutkan industri Pulp dan paper di Indonesia mengalami perkembangan yang cepat yaitu hampir 700% sejak akhir 1980an. Kapasitas produksi pulp Indonesia meningkat 606.000 ton/th pada 1988 menjadi 4,9 juta pada tahun 1999, sementara kapasitas pengelolahan kertas bertambah dari 1,2 juta menjadi 8,3 juta ton dalam periode yang sama. Pada tahun 2006 bahkan Indonesia pernah menjadi produksi pulp peringkat 9 dunia dan produksi kertas peringkat 12 dunia.
Tapi setelah terjadi Krisis Ekonomi global pada akhir tahun 2008 mengalami goncangan cukup besar bagi Indutri pulp dan kertas di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan pada awal tahun 2009 yakni tepatnya 23 februari 2009 beberapa perusahaan mengalami penurunan operasi pabrik. Perusahaan ini yaitu PT Riau Andalan Pulp and Paper ( RAPP) dan PT Arara Abadi, perusahaan ini berdomisili di Riau semua. Manajer Public relations PT RAPP Nandik Sufaryono berkilah “ Operasi pabrik saat ini hanya berjalan sekitar 70%. Dampak krisis yang belum pulih membuat kita mesti malakukan efisiensi secara menyeluruh”
Krisis Global yang bermula akibat adanya kesalahan pemerintah AS terhadap asuransi Lehman Brother ini. Memaksa Perusahaan Pulp dan paper seperti PT RAPP dan PT Arara Abadi mengefisienkan operasi produksi bubur kertas. Hal ini tentu akibat dampak Krisis keuangan global dan perusahaan mengalami kekurangan bahan baku. Hal ini juga mengakibatkan perusahaan mengurangi jumlah tenaga kerja . Perusahaan Industri Pulp dan Paper di Riau tersebut yakni PT RAPP dan PT Arara Abadi telah mengurangi karyawan yaitu 1.697 pekerja. Hal ini dilakukan untuk mengurangi pengeluaran dan menghemat biaya yang ada sehingga kerugian dapat diminimalisir Bahkan PT RAPP juga harus menarik suplai listrik 7 megawatt ( Mw) untuk kebutuhan kota Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau, RAPP benar-benar ingin berhemat supaya biaya produksi dapat ditekan.
Krisis Global juga berdampak dengan menurunnya jumlah konsumen luar negeri yang membeli produk pulp dan kertas dalam negeri. Hal in juga menambah beban berat bagi perusahaan pulp dan kertas dalam negeri. Dengan adanya penurunan jumlah pembeli ini akan mengakibatkan produksi dikeluarkan sedikit sehingga pendapatan perusahaan akan berkurang. Pembeli mengurangi barang pembelian karena biaya yang ada digunakan untuk mengurangi efek krisis global. Wajar bila jumlah produksi bubur kertas dikurangi karena jumlah kebutuhan kosumen berkurang.
Komentar