Tidak terasa berselang 15 menit yang lalu aku berdiskusi dengan teman. Teman ini menceritakan kenyataan hidupnya yang harus mengikuti kuliah di UGM tepatnya fakultas kehutanan. Dia menceritakan bahawa ia masuk ke Kehutanan karena ingin mendapatnkan ijazah. tak hanya itu ia juga menceritakan bahwa masuk kehutanan karena ia hobi dengan kehutanan walaupun di pilihan kedua tapi ia tetap saja berceloteh masuk kehutanan ini merupakan jalan yang harus dia lewati. Ini merupkan bagian jalan hidup yang mesti dan rezki yang dilimpahkan kepada dia.
Di sela-sela menceritakan kenyataan hidup, teman ini juga emnceritakan bahwa masuk kehutanan karena ia sangat tertarik dengan kehutanan. kemudian membandingkan kenyataan kehutanan sekarang yang begitu bobroknya ia kemudian mengatakan bahwa masuk kehutanan hanya ingin mendapatkan ijazah dan mengisi waktu yang luang. kemudian dengan nada agak meninggi saya pun tersentak berkilah kepada dia inilah yang menjadi peluang dan kesempatan kita dikehutanan, degan sitem kehutanan yang buruk ini inilah menjadi lahan kita untuk memperbaiki kehutanan. Dengan nada setengah mepertahankan ia pun menceritakan ternyata ia lebih tertarik pada hal-hal yang bersifat informasi dan teknolgi istilah kerenne senang dengan komputer, kemudia dia menambahkan ia telah bekerja freelances di komputer. Sehingga ia tak heran bila ia berfikir hanya mengejar kehutanan untuk ijazah saja karena ia telah tersangkut pada komputer.
Benar saja apa yang akan menjadi jalan hidup itu bisa kita temukan di mana saja. walaupun kita selalu bergelut dengan kehutanan tapi hati kita pada hal lain maka pendidikan kehutanan yang akan menjadi dasar teori dalam praktek kehidupan yang Insya Allah panjang ini akan menjadi sia-sia.
Teman saya pun berbicara dikala telah akan menyetater motornya ingin pergi, yang terpenting daripada itu yakni kita dapat bekerja sesuai dengan hati kita dan ini menjadi garis besar yakni Men-dakwahkan islam dalam semua aspek kehidupan termasuk di pekerjaan atau afiliasi kita setelah lulus kuliah.
Ini lah menjadi Jalan baru kehidupan yang harus menjadi tutunan kita setelah merasa dasar teori kita kehutanan dan ilmu ekstra lain telah cukup dan siap menapaki kehidupan yang semakin menantang.
Di sela-sela menceritakan kenyataan hidup, teman ini juga emnceritakan bahwa masuk kehutanan karena ia sangat tertarik dengan kehutanan. kemudian membandingkan kenyataan kehutanan sekarang yang begitu bobroknya ia kemudian mengatakan bahwa masuk kehutanan hanya ingin mendapatkan ijazah dan mengisi waktu yang luang. kemudian dengan nada agak meninggi saya pun tersentak berkilah kepada dia inilah yang menjadi peluang dan kesempatan kita dikehutanan, degan sitem kehutanan yang buruk ini inilah menjadi lahan kita untuk memperbaiki kehutanan. Dengan nada setengah mepertahankan ia pun menceritakan ternyata ia lebih tertarik pada hal-hal yang bersifat informasi dan teknolgi istilah kerenne senang dengan komputer, kemudia dia menambahkan ia telah bekerja freelances di komputer. Sehingga ia tak heran bila ia berfikir hanya mengejar kehutanan untuk ijazah saja karena ia telah tersangkut pada komputer.
Benar saja apa yang akan menjadi jalan hidup itu bisa kita temukan di mana saja. walaupun kita selalu bergelut dengan kehutanan tapi hati kita pada hal lain maka pendidikan kehutanan yang akan menjadi dasar teori dalam praktek kehidupan yang Insya Allah panjang ini akan menjadi sia-sia.
Teman saya pun berbicara dikala telah akan menyetater motornya ingin pergi, yang terpenting daripada itu yakni kita dapat bekerja sesuai dengan hati kita dan ini menjadi garis besar yakni Men-dakwahkan islam dalam semua aspek kehidupan termasuk di pekerjaan atau afiliasi kita setelah lulus kuliah.
Ini lah menjadi Jalan baru kehidupan yang harus menjadi tutunan kita setelah merasa dasar teori kita kehutanan dan ilmu ekstra lain telah cukup dan siap menapaki kehidupan yang semakin menantang.
Komentar